Pasang Iklan Gratis

Saturday, October 25, 2014

Gembala itik


5:01 AM |

Kura-kura dan Gembala




Sekali waktu pernah kuperhatikan reptil yang ada di rumah, binatang kura-kura atau kuya-kuya (kata anakku yang masih belajar ngomong). Dengan tenangnya dia berenang-renang di kolam sambil mencari makanan yang ada. Tatkala ada sedikit yang mengejutkan dirinya maka akan ditariknya kepalanya kedalam tempurungnya, terkadang kaki-kakinya ditariknya pula. Betapa tenangnya dirinya berada dalam tempurungnya, karena dia yakin akan kekuatan yang ada dalam dirinya. Dengan kesadaran pula kita dapat belajar untuk seperti kura-kura berusaha untuk menarik dan menguasai segenap panca indra yang ada di diri kita, tangan, kaki, mata, mulut, telinga, hidung dan segenap yang ada yang dalam badan kita. Kita kenali semuanya, pikiran kita pun kita pelajari hingga akhirnya kita dapat belajar menyelami betapa liarnya pikiran kita. Dengan kesadaran untuk belajar menyelami pikiran kita dan belajar menguasai segenap indra kita, mudah-mudahan akan semakin membangkitkan kesadaran hidup dan pengendalian diri serta kitapun semakin bijak dalam menjalani hidup.

Begitu juga dengan seorang gembala itik, sungguh tidak mudah untuk menggembalakan sekawanan itik terkadang ada satu atau dua ekor itik yang susah untuk diaturnya. Dengan sabarnya dia menggembalakan itiknya, dan kalaupun ada satu-dua yang melenceng jalannya dan hilang maka dia akan berusaha untuk meluruskan dan mencarinya dan mengarahkan hingga semuanya sampai ketujuan. Kalaupun ada satu yang sakit diapun akan mengobatinya hingga sembuh. Seperti seorang gembala kitapun juga bisa belajar untuk menggembalakan segenap panca indra kita dan pikiran kita. Terkadang perut ingin makanan namun mulut rasanya malas untuk mengunyahnya. Terkadang ingin main namun kaki terasa berat untuk melangkah. Menggembalakan segenap indra dan pikiran kita dibutuhkan sebuah kesadaran dan kesabaran serta kemauan untuk terus belajar. Mencoba belajar untuk menggembalakan segenap ego dan ke-Aku-an yang ada dalam diri kita dibutuhkan keberanian. Belajar untuk melayani dengan ketulusan sungguh mengagumkan. Minimal belajar untuk menjadi seorang gembala bagi diri kita dahulu. Kemudian bisa diperluas menjadi gembala bagi keluarga dan lingkungan sekitar kita, apabila kita sadar kalau kita mampu menjadi seorang gembala yang sejati.

Sebuah cacatan perjalanan mencari kesadaran dari seekor kura-kura dan seorang penggembala itik

Sumber : Kham Tjahjo Purnomo


Iklan lainnya :


0 comments:

Post a Comment